Rabu, 19 Desember 2012

macam KB



MAKALA ASKEB KB
BAYA SHMILY,,,

AKBID SINAR KASIH TORAJA
2012/2013

KATA PENGANTAR
     Tiada kata yang terindah kami ucapkan selain beterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan pekenanan-Nya sehingga makalah dan ASKEB ini dapat selesai dengan waktu yang telah di tentukan.
            Makalah ini kami susun sebagai salah satu kegiatan dalam proses belajar mengajar untuk melengkapi tugas kelompok Dokumentasi Kebidanan. Kami menyadari bahwa segala yang telah kami rangkum dalam tugas ini jauh dari kesempurnaan, karena itu kami sangat mengharapkan kitik dan saran yang membangun dari bebagai pihak.
            Kiranya Tuhan Yang Maha Esa yang adalah sumber ilmu pengetahuan memberkati kita semua


Makale, November 2012

Penulis           





Daftar isi
Halaman judul…………………………………………………………………………………………………………………..
Kata pengantar…………………………………………………………………………………………………………………
Daftar isi…………………………………………………………………………………………………………………………..
Bab I pendahuluan
A.      Latar belakang………………………………………………………………………………………………….
B.      Tujuan……………………………………………………………………………………………………………...
Bab II pembahasan
1.      Pengertian………………………………………………………………………………………………………..
2.      Jenis-jenis KB suntik…………………………………………………………………………………………
3.      Cara kerja…………………………………………………………………………………………………………
4.      Keuntungan……………………………………………………………………………………………………...
5.      Kerugian dan efek samping……………………………………………………………………………….
6.      Indikasi…………………………………………………………………………………………………………….
7.      Kontra indikasi…………………………………………………………………………………………………
8.      Cara pemberian………………………………………………………………………………………………..
9.      Interaksi obat…………………………………………………………………………………………………...
Bab III  ASKEB KB
Bab IV Penutup
A.      Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………
B.      Saran……………………………………………………………………………………………………………………..
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………………………………….







BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
 Pengembangan manusia seutuhnya sebagai hakikat pembangunan nasional dicapai dengan berhasilnya salah satu sektor yakni pembangunan kesehatan dan juga dipengaruhi oleh terkendalinya pertumbuhan penduduk. Sebagai generasi penerus yang akan melanjutkan pembangunan bangsa menuju masyarakat sejahtera, adil dan makmur, proses pertumbuhan penduduk harus dipantau dan dikendalikan salah satunya dengan pengadaan program Keluarga Berencana (KB).
Program KB nasional bertujuan ganda yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk. Dalam upaya menjunjung keberhasilan Program KB Nasional yaitu tercapainya kondisi pertumbuhan penduduk seimbang.
Gerakan KB tahap kedua sekarang ini sedang berusaha meningkatkan mutu para pelaksana, pengelola dan peserta KB disemua lini lapangan di pedesaan baik di kota maupun di desa. Begitu juga dengan para akseptor KB diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup tentang alat kontrasepsi yang digunakannya (Hartanto, 2002).
Tujuan Gerakan KB Nasional ialah mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalaui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia. Sasaran gerakan KB Nasional ialah :
·         Pasangan usia subur dengan prioritas PUS muda dengan paritas rendah
·         Generasi muda
·         Pelaksana dan pengelola KB
·         Sasaran wilayah (Manuaba, 1998)

B.      TUJUAN
1.      Pengertian Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)
2.      Jenis Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)
3.      Mengetahui Cara Kerja Kontrasepsis Suntik (KB Suntik)
4.      Mengetahui Keuntungan dan Efek Samping Puenggunaan Kontrasepsi Suntik (KB suntik)
5.      Mengetahui Cara Pemberian Kontrasepsi Suntikan (KB Suntik)
6.      Mengetahui Kontra Indikasi Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)

BAB II
PEMBAHASAN
1.      PENGERTIAN
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman.
Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.

2.      JENIS KB SUNTIK
Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:
ร˜  Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
ร˜  Suntikan / 3 bulan ; contoh : Depoprovera, Depogeston.

3.      CARA KERJA
ร˜ Menghalangi ovulasi (masa subur)
ร˜  Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
ร˜  Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
ร˜  Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
ร˜  Mengubah kecepatan transportasi sel telur.
Suntikan KB adalah suatu cairan berisi zat untuk mencegah kehamilan selama jangka waktu tertentu (antara 1 – 3 bulan). Cairan tersebut merupakan hormon sistesis progesteron. Pada saat ini terdapat dua macam suntikan KB, yaitu golongan progestin seperti Depo-provera, Depo-geston, Depo Progestin, dan Noristat, dan golongan kedua yaitu campuran progestin dan estrogen propionat, misalnya Cyclo Provera. Hormon ini akan membuat lendir rahim menjadi kental, sehingga sel sperma tidak dapat masuk ke rahim. Zat ini juga mencegah keluarnya sel telur (ovulasi) dan membuat uterus (dinding rahim) tidak siap menerima hasil pembuahan
Hanafi Hartanto (1996) menjelaskan mekanisme kerja kontrasepsi suntik dalam dua bagian, yaitu primer dan sekunder. Mekanisme primer adalah mencegah ovulasi. Pada mekanisme ini, kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi sentakan LH. Respons kelenjar hipofise terhadap gonadotropin-releasing hormon eksogenous tidak berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada di hipofise. Ini berbeda dengan pil oral kombinasi (POK), yang tampaknya menghambat ovulasi melalui efek langsung pada kelenjar hipofise. Penggunaan kontrasepsi suntikan tidak menyebabkan keadaan hipo-estrogenik.
Pada pemakaian KB Suntik Depoprovera, endometrium menjadi dangkal dan atrofis dengan kelenjar-kelenjar yang tidak aktif. Sering stroma menjadi oedematous. Dengan pemakaian jangka lama, endometrium dapat menjadi sedemikian sedikitnya, sehingga tidak didapatkan atau hanya terdapat sedikit sekali jaringan bila dilakukan biopsi. Tetapi, perubahan-perubahan tersebut akan kembali menjadi normal dalam waktu 90 hari setelah suntikan berakhir.
Pada mekanisme sekunder, lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga merupakan barier terhadap spermatozoa. Mekanisme sekunder ini juga membuat endometium kurang layak untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi. Mekanisme ini mungkin juga mempengaruhi kecepatan transport ovum di dalam tuba fallopii.
Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan mukus serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon tersebut juga mencegah pelepasan sel telur yang dikeluarkan tubuh wanita. Tanpa pelepasan sel telur, seorang wanita tidak akan mungkin hamil. Selain itu pada penggunaan Depo Provera, endometrium menjadi tipis dan atrofi dengan berkurangnya aktifitas kelenjar. Sedangkan hormon progestin dengan sedikit hormon estrogen akan merangsang timbulnya haid setiap bulan.

4.      KEUNTUNGAN
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk pengobatan kanker bagian dalam rahim.
Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada pemakaian awal, dan dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan. Kontrasepsi suntik yang tidak mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara serius pada penyakit jantung dan reaksi penggumpalan darah. Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga medis/paramedis, peserta tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya untuk kembali melakukan suntikan berikutnya. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan ketergantungan, hanya saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan. Reaksi suntikan berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita tua di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.
5.      KERUGIAN DAN EFEK SAMPING
*   Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
*   Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
*   Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
*      Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
*      Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
*      Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
*      Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.
Efek yang terakhir dan efek peningkatan berat badan terjadi karena pengaruh hormonal, yaitu progesterone. Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim untuk menerima sel yang telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah perubahan karbohidrat menjadi lemak, sehingga sering kali efek sampingnya adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah dan menurunnya gairah seksual.
Salah satu sifat lemak adalah sulit bereaksi atau berikatan dengan air, sehingga organ yang mengandung banyak lemak cenderung mempunyai mempunyai kandungan air yang sedikit / kering. Kondisi ini juga terjadi pada vagina sebagai akibat sampingan dari hormon progesteron. Vagina menjadi kering, sehingga merasa sakit (dispareuni) saat melakukan hubungan seksual, dan jika kondisi ini berlangsung lama akan menimbulkan penurunan gairah atau disfungsi seksual pada wanita.

6.      INDIKASI
Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang menghendaki tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan sanggama, atau klien dengan kontra indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang sedang menyusui. Klien yang mendekati masa menopause, atau sedang menunggu proses sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik.


7.      KONTRA INDIKASI
Beberapa keadaan kelainan atau penyakit, merupakan kontra indikasi pemakaian suntikan KB. Ibu dikatakan tidak cocok menggunakan KB suntik jika ibu sedang hamil, ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung, varises (urat kaki keluar), mengidap tekanan darah tinggi, kanker payudara atau organ reproduksi, atau menderita kencing manis. Selain itu, ibu yang merupakan perokok berat, sedang dalam persiapan operasi, pengeluaran darah yang tidak jelas dari vagina,  sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-kelainan yang menjadi pantangan penggunaan KB suntik ini.

8.      CARA PEMBERIAN
a.         Waktu Pemberian
ร˜ Setelah melahirkan : hari ke 3 – 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi
ร˜  Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal ibu belum hamil lagi)
ร˜  Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid

b.        Lokasi Penyuntikan
ร˜  Daerah bokong/pantat
ร˜  Daerah otot lengan atas


9.      INTERAKSI OBAT
Aminoglutethimide (Cytadren) mungkin dapat meningkatkan eliminasi dari medroxyprogesterone lewat hati dengan menurunkan konsentrasi medroxyprogesterone dalam darah dan memungkinkan pengurangan efektivitas medroxyprogesterone.







A  S U H A N   KEBIDANAN  KELUARGA  B E R E N C A N A 
P A D A   NY. ”S”  CALON AKSEPTOR   S U N T I K A N
DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT (DMPA)
DI   PUSKESMAS PANOLI
TANGGAL 20 JANUARI 2009

No.Reg.                       : 00 37 55 59
Tgl kunjungan             : 20 oktober  2012 Pukul 10.05 WITA
Tgl pengkajian             : 20 oktober 2012 Pukul 10.05-10.10.35 WITA

LANGKAH  I  IDENTIFIKASI DATA DASAR

A.   Identitas Istri / Suami

Nama                          : Ny. “S“     / Tn. “B“
Umur                           : 35 tahun   / 47 tahun
Suku                            : Toraja / toraja
Agama                                    : Islam        / Islam
Pendidikan                  : SMA        / S1
Pekerjaan                    : IRT          / PNS
Pernikahan                  : Sah, I (Pertama) ± 7 tahun
Alamat                         : panoli

B.   Data Biologis / Fisiologis
1.    Ibu datang ke klinik KB,ingin menjadi akseptor KB suntikan 3 bulan
2.    Ibu ingin mengatur jarak kehamilannya
3.    Haid Terakhir tanggal 03 oktober 2012 dan belum pernah kumpul dengan suami
4.    Ibu sementara menyusui


C.   Riwayat Kesehatan Sekarang dan Lalu

1.    Ibu tidak pernah menderita penyakit Jantung, DM, Hipertensi, malaria, dan PMS
2.    Tidak ada riwayat operasi dan transfuse darah.
3.    Tidak ada riwayat alergi makanan maupun obat-obatan.
4.    Tidak ada riwayat ketergantungan obat-obatan terlarang, minuman beralkohol dan rokok.

D.   Riwayat Reproduksi

1.    Riwayat haid
a.        Menarche                       : umur 15 tahun
b.       Siklus haid                       : 28-30 hari
c.       Lamanya haid                 : 5-6 hari
d.       Dismenorhea                  : Tidak ada
2.    Riwayat obstetri
a.       P III  A O
b.       Riwayak kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Tahun


Kehamilan
Persalinan
Bayi
Nifas
UK
Keadaan
Jenis
Tempat
Pnlg
JK
BBL
Laktasi
Keadaan
2007
Aterm
Baik
PPN
PKM
Bidan
3500
± 1 thn
Hidup
Normal
2010
Aterm
Baik
PPN
PKM
Bidan
3200
±2 thn
Hidup
Normal
2012
Aterm
Baik
PPN
RSWS
Dokter
3400
Sementara disusui
Hidup
Normal

3.    Riwayat ginecologi
a.       Ibu tidak memiliki riwayat gynecologi.
b.       Tidak ada riwayat penyakit PMS.
4.    Riwayat keluarga berencana
Ibu belum pernah menjadi akseptor KB sebelumnya

E.    Pemeriksaan Fisik
1.    Keadaan umum baik.
2.    Berat Badan : 56 kg.
3.    Tanda-tanda vital :
§  Tekanan darah      : 110/80 mmHg
§  Nadi                       : 84 x/menit
§  Suhu                      : 36,5 ยบ C
§  Pernapasan           : 22 x/menit
4.    Tidak ada edema pada wajah, tangan dan kaki.
5.    Konjungtiva merah muda, sclera putih (tidak ikterus).
6.    Tidak ada caries pada gigi.
7.    Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis.
8.    Tidak ada massa atau benjolan pada payudara, ada ASI bila payudara di pencet.
9.    Tidak ada varices pada tungkai atas dan bawah.

F.    Data psikososial, Spiritual, dan Ekonomi

1.    Suami mendukug ibu menjadi akseptor KB.
2.    Hubungan klien dengan suami dan keluarga harmonis.
3.    Ibu menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
4.    Menurutnya, agama tidak melarang untuk ber-KB asalkan tujuannya untuk mengatur jarak kehamilan
5.    Penghasilan suami cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari

LANGKAH  II  IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Calon Akseptor kontrasepsi Suntikan Depo Medroksiprogesteron Asetat
1. Data Dasar
a.    Data Subjektif       :
1)    Ibu ingin menjadi akseptor KB suntik 3 bulan
2)    Haid Terakhir tanggal 03 oktober 2012
3)    Ibu sedang menyusui
            b.   Data Objektif         :
1)    Tanda-tanda vital :
a)    Tekanan darah      : 110/80 mmHg
b)    Nadi                       : 84 x/menit
c)    Pernapasan           : 22 x/menit
d)    Suhu                      : 36,5 ยบ C
2)    Tidak ada massa dan nyeri tekan pada payudara
3)    Tidak ada varices pada kedua tungkai.



      2. Analisa dan interpretasi data
1.    Klien belum pernah menjadi akseptor KB Suntik sebelumnya. Akseptor baru adalah seorang wanita yang pertama kali menggunakan salah satu  metode kontrasepsi.
2.    Ibu memenuhi syarat untuk menjadi akseptor KB suntik sesuai dengan penapisan klien Suntik DMPA yaitu ibu tidak mempunyai riwayat hipertensi dan penyakit jantung, dismenorhoe berat, , ibu usia reproduktif, multipara, ibu sedang menyusui,
3.    Tidak ada kontraindikasi pada ibu untuk menjadi akseptor KB Suntik diantaranya : ibu yang sedang hamil, perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya, Riwayat Diabetes Mellitus, dan tidak menderita kanker payudara.

LANGKAH  III  ANTISIPASI MASALAH / DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak ada data yang menunjang adanya diagnosa/masalah potensial


LANGKAH  IV  RENCANA TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI

Tidak ada indikasi yang mendukung perlunya tindakan segera/kolaborasi

LANGKAH  V RENCANA ASUHAN KEBIDANAN / INTERVENSI

A. Tujuan         :
Ibu menjadi akseptor KB suntik DMPA
Kriteria       :
  1. Ibu mendapatkan Suntikan DMPA
  2. Ibu mengerti tentang efek samping pengunaan KB Suntik

B. Rencana tindakan kebidanan.

1.    Sambut ibu dengan Senyum, Salam dan Sapa.
Rasional :
Membentuk hubungan yang baik dengan klien
2.    Jelaskan pada ibu tentang
a.    Cara Kerja DMPA
b.    Keuntungan
c.    Kekurangan
Rasional :
Menambah pengetahuan ibu.
3.    Jelaskan keuntungan dan kerugian menggunakan suntikan DMPA
Rasional          :
Menambang pengetahuan ibu
4.    Jelaskan efek samping yang dapat terjadi setelah memperoleh suntikan
Rasional          :
Agar ibu mengetahui efek samping mengguanakan metode Suntikan DMPA, sehingga ibu tidak khawatir belebihan jika sekiranya terjadi
5.    Pelaksanaan pemberian pelayanan KB.
Rasional :
Untuk memenuhi keinginan ibu menjadi akseptor KB suntikan DMPA
6.    Beritahu ibu untuk datang kembali 3 bulan yang akan datang yaitu pada tanggal 20 januari 2013
Rasional :
Dengan memberitahukan ibu jadwal suntikan berikutnya maka ibu akan datang sesuai jadwal yang diberikan.

LANGKAH  VI  PENATALAKSANAAN ASUHAN
Tanggal 20 oktober 2012 Pukul 10.05-10.35 WITA
1.    Menyambut ibu dengan Senyum, Salam dan Sapa.
2.    Menjelaskan pada ibu tentang
a.    Cara Kerja DMPA
DMPA bekerja dengan cara menghabat produksi sel telur serta mengentalkan lendir serviks sehingga menghalangi sperma bertemu dengan sel telur
b.    Keuntungan
Keuntungan menggunakan suntikan DMPA antara lain: Tidak mempengaruhi produksi ASI, sedikit efek samping, pencegahan kehamilan jangka panjang, dan tidak mengganggu hubungan suami istri
c.    Kekurangan
Kekurangannya antara lain tidak mencegah penyakit menular seksual, ibu harus datang setiap jadwal suntikan, dan tidak dapat dihentikan sewktu-waktu hingga jadwal suntikan berikutnya
3.    Menjelaskan efek samping yang dapat terjadi setelah memperoleh suntikan diantaranya siklus haid yang memendek atau memanjang, perdarahan yang bayak atau sedikit, Perdarahan yang tidak teratur atau perdarahan bercak, dan tidak haid sama sekali
4.    Melaksanakan pemberian pelayanan KB; Menyuntikkan DMPA secara IM pada Paha Sebelah kanan.
5.    Memberitahu ibu untuk datang kembali 3 bulan yang akan datang yaitu pada tanggal 20 januari 2013

LANGKAH  VII  EVALUASI
Tanggal 20 oktober 2012 Pukul 10.35 WITA
1.    Ibu menjadi Akseptor KB suntik DMPA
2.    Ibu mengetahui dan mengerti manfaat dan kerugian menggunakan suntikan DMPA







PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN  KELUARGA  BERENCANA PADA  NY. ”S”CALON AKSEPTOR SUNTIKAN
DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT (DMPA)
DI   PUSKESMAS PANOLI
TANGGAL 20 OKTOBER 2012

No.Reg.                       : 00 37 55 59
Tgl kunjungan             : 20 oktober 2012 Pukul 10.05 WITA
Tgl pengkajian             : 20 oktober 2012 Pukul 10.05-10.10.35 WITA

Identitas Istri / Suami

Nama                          : Ny. “S“     / Tn. “B“
Umur                           : 45 tahun   / 47 tahun
Suku                            : toraja / toraja
Agama                                    : Islam        / Islam
Pendidikan                  : SMA        / S1
Pekerjaan                    : IRT          / PNS
Pernikahan                  : Sah, I (Pertama) 7 tahun
Alamat                         : Panoli



DATA SUBJEKTIF ( S )
1.    Ibu ingin menjadi akseptor KB suntik 3 bulan.
  1. Haid Terakhir tanggal 3 oktober 2012 dan belum pernah kumpul dengan suami
3.    Ibu ingin mengatur jarak kehamilannya
4.    Ibu masih sedang menyusui bayinya

DATA OBJEKTIF ( O )
1.   anda-tanda vital :
e)    Tekanan darah      : 110/80 mmHg
f)     Nadi                       : 84 x/menit
g)    Pernapasan           : 22 x/menit
h)    Suhu                      : 36,5 ยบ C
2.   Tidak ada massa dan nyeri tekan pada payudara
3.   Tidak ada varices pada kedua tungkai
ASSESSMENT ( A )
Calon Akseptor Suntikan Depo Medroksiprogesteron Asetat

Planning ( P )
Tanggal 20 oktober 2012 Pukul 10.05-10.35
1.    Menyambut ibu dengan Senyum, Salam dan Sapa.
2.    Menjelaskan pada ibu tentang
a.    Cara Kerja DMPA
DMPA bekerja dengan cara menghabat produksi sel telur serta mengentalkan lendir serviks sehingga menghalangi sperma bertemu dengan sel telur
b.    Keuntungan
Keuntungan menggunakan suntikan DMPA antara lain: Tidak mempengaruhi produksi ASI, sedikit efek samping, pencegahan kehamilan jangka panjang, dan tidak mengganggu hubungan suami istri
c.    Kekurangan
Kekurangannya antara lain tidak mencegah penyakit menular seksual, ibu harus datang setiap jadwal suntikan, dan tidak dapat dihentikan sewktu-waktu hingga jadwal suntikan berikutnya
3.    Menjelaskan efek samping yang dapat terjadi setelah memperoleh suntikan diantaranya siklus haid yang memendek atau memanjang, perdarahan yang bayak atau sedikit, Perdarahan yang tidak teratur atau perdarahan bercak, dan tidak haid sama sekali
4.    Melaksanaan pemberian pelayanan KB; Menyuntikkan DMPA secar IM pada Paha Sebelah kanan.
5.    Memberitahu ibu untuk datang kembali 3 bulan yang akan datang yaitu pada tanggal 20 januari 2013














BAB IV
PENUTUP


A.. KESIMPULAN
Kontrasepsi suntikan adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kegagalan pada pemakai KB suntik hanya sekitar 0.3 kehamilan dari 100 pemakai pada tahun pertama pemakaian. ( 1 dari 333 pemakai masih bisa hamil)
Cara kerja KB suntik adalah dengan menghalangi terjadinya ovulasi / masa subur dengan menghentikan keluarnya sel telur dari indung telur.Lendir vagina pun menjadi lebih kental sehingga mempersulit sperma untuk masuk ke dalam rahim. Dengan demikian kontrasepsi suntik mencegah terjadinya pertemuan sel telur dan sperma.










DAFTAR PUSTAKA

Proverawati Atikah, 2010, Panduan Memilih Kontrasepsi, Yogyakarta
Rahardja, Kirana, 2007, Obat-obat Penting ed.6, 717, PT. Elex Media Computa, Jakarta
Saifuddin, A.B., 2006, Buku panduan Praktis pelayanan Kontrasepsi, Pk-54-PK58, Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo, Jakarta


      





























Tidak ada komentar:

Posting Komentar